Sesuai dengan kekhasan perkembangan fase remaja, maka penyesuaian diri di kalangan remaja pun memiliki karakteristik yang khas pula. Bimbingan sosial sangat berperan aktif dalam membantu tercapainya penyesuaian diri yang optimal pada diri individu.
Bimbingan sosial dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada siswa, agar siswa dapat mengenal lingkungannya sehingga mampu bersosialisasi dengan baik dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Penyesuaian diri merupakan usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya , sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan dan lain-lain. Emosi negative sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bias dikikis habis.
Seseorang dikatakan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik anakal mampu melakukan respon-respon yang matang, efisien, memuaskan dan sehat.
Dikatakan efisien artinya mampu melakukan respons dengan mengeluarkan tenaga dan waktu sehemat mungkin. Sehat artinya bahwa respons-respons yang dilakukannya dengan hakikat individu, lembaga atau kelompok antar individu, dan hubungan antara individu dengan penciptanya. Kondusif tidaknya iklim kehidupan sekolah bagi perkembangan hubungan sosial remaja tersimpul dalam interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, keteladanan perilaku guru, etos keahlian dan kualitas guru yang ditampilkan dalam melaksanakan tugas profesionalnya sehingga dapat menjadi model bagi siswa yang tumbuh remaja. Hadir atau tidaknya factor-faktor tersebut secara favourable dapat mempengaruhi perkembangan hubungan sosial remaja. Meskipun disadari pula bahwa sekolah bukanlah satu-satunya factor penentu ( Barrow & Woods, 1982 )
No comments:
Post a Comment