masa kecilku

aq hari

aq dilahirkan pada hari rabu tanggal 16 juni tahun 1984 itu menurut surat kelahiranku. tapi ternyata baru aku tahu sekarang, ternyata hari lahirku bukan lah tanggal 16 Juni 1984. setelah kau tahu dunia internet aku mulai cari tahu, aku telusuri tanggal lahirku. maklum orang tuaku dulu mungkin tidak menghiarukan masalah tanggal kelahuran. satu yang di ingat orang tuaku yaitu pasaran jawa. aku dilahirkan pada hari RABU WAGE bulannya bulan syawal tahunnya gak jelas.

ok berbekal itu aku mulai cari tahu, karena setelah aku cari kalender di internet tahun 1984 ternyata tanggal 16 Juni 1984 adalah hari SElasa, itupun bulan puasa. aku mulai telusuri, ternyata hari rabu wage itu kalo pas bulan syawal ada di tanggal 26 Juni 1985. itu tanggal 8 bulan syawal, kalo orang rumah biasanya saat itu adalah lebaran ketupat. akhirnya aku crosscek dengan keterangan orang tuaku ternyata benar. oalah teryata sekarang usiaku masih 23 tahun. dan lebih muda 1 tahun.........

ok lah gak apapa, wong semuanya sudah terjadi. akupun sudah punya akta kelahiran yang tertera 16 juni 1984.

aq dilahirkan dari pasangan Bukhori dan Sumiati, di dusun kecil yang bernama Koripan. Katanya aq dulu dilahirkan di rumah kontrakan, karena keterbatasan biaya.. orang tuaku belum punya rumah. akhirnya mereka kontrak rumah yang ternyata tidak jauh dari rumahku yang sekarang.

masa kecil yang bahagia

masa kecilku aq lalui dengan hanya bermain main, aku anak terakhir dari lima bersaudara. sangat ramai jika saat makan tiba. walaupun kecil sendiri aq gak mau kalah loh dengan kakakku. pasti aq dikasih yang enak sendiri, yah begitulah... walaupun kekurangan kami bahagia.

ibuku yang sangat aku banggakan selalu bekerja keras menjadi seorang buruh tani, ibuku berangkat pagi pulang siang terus berangkat lagi samapi sore hari. saat itu kalo ibuku kerja ke sawah aq dititipkan ke tetanggaku depan rumah. begitulah aku saat masih kecil... oleh keluarga tetanggaku aq juga diperlakukan sangat istimewa, karena dirumahnya gak ada anak kecilnya.

sedangkan ayahku yang tiap hari harus bekerja seadanya berusaha mencukupi kebutuhan keluargaku, bapakku seorang buruh tani juga, kadang menjadi kernet angkot. aq sangat berterima kasih pada ayahku... mungkin kalo bukan karena kerja kerasnya aku gak akan bisa jadi seperti ini.

itulah aku....

aq masih ingat aq pernah sakit demam berdarah... saat itu bersamaan dengan pembangunan rumahku yang sekarang. kata orang aq dulu aq mau dijadikan tumbal... tapi entahlah, aq dibawa ke puskesmas terdekat.. ternyata harus dirujuk ke rumah sakit...

aq diobati di rumah sakit, ternyat harus opname beberapa hari... ibuku menolak karena tidak punya uang. aq pun berobat jalan. aq di bawa ke pengobatan alternatif, eh gak taunya si orang pintar tersebut bilang, namaku itu terlalu berat buat aku... ya nama Hary Santoso ternyata tidak cocok buat aku..... ada2 aja ya orang dulu.. namaku pun diganti dengan nama wagito....

anehnya setelah nama itu diganti aku berangsur angsur sembuh....

aq jarang sakit, ya mungkin batuk pilek aja. gak pernah sakit yang parah...

ya itulah aku dulu masa kecil yang aku lalui, tanpa aku sadari ternyata arang tuaku bekerja banting tulang untuk membiayai semua kebutuhan keluargaku dengan banyak hutang di sana-sini. tanpa aku tahu....banyak sekali hutang2 hutang yang harus ditanggung keluargaku cuma untuk membesarkan kami semua.

tak terbayangkan berapa besarnya hutang hutangnya saat itu. kalau teringat masa2 itu aq sedih, aq gak bisa membayangkan bagaimana penderitaan orang tuaku saat itu... akhirnya ibuku menjadi seorang pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di dekat rumahku. ibuku bekerja di sana seharian penuh... dengan gaji yang sangat kecil. tapi setidaknya ibuku pulang dengan membawa makanan untuk bisa dimakan semua keluarga.

ibuku sangat luarbiasa. ibuku adalah seorang yang sangat tegar dalam menjalani hidup. aku tumbuh dengan kasih sayang dari orang tua dan kakak kakaku...

aq sangat bahagia dengan kakakku semua, kakaku yang pertama juga bekerj ikut orang untuk mencukupi kebutuhannya juga buat membantu kebutuhan keluarga. mereka membimbingku dan menunjukkan banyak pelajaran buatku... bekal untuk masa depanku...

hari hariku aku lalui dengan bermain dan bermain sungguh menyenangkan... andai seumur hidupku seperti masa kecilku terus...

ah aku ingin kembali ke masa kecilku yang indah